Metrosiantarnews.id | Pedagang pengecer di Pasar Pematangsiantar mengeluhkan langkanya minyak goreng curah di pasaran dan tingginya harga minyak dari penyalur atau distributor.
Kondisi demikian berlangsung setelah pemerintah menetapkan Harga Acuan Keekonomian (HAK) minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per kilogram.
Baca Juga:
Pasar Senen Blok VI Dibangun, Perumda Pasar Jaya Minta Pedagang Setor Bukti Keseriusan
Salah seorang pengusaha kios bahan pokok di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Berto Purba (27) mengatakan, minyak goreng curah hilang dari pasaran sejak tiga hari lalu.
Selain itu, kata Berto, penyalur minyak goreng curah di Pematangsiantar menetapkan harga diatas HAK, yakni Rp 17.000 per kilogram.
Hal inilah yang menyebabkan pedagang eceran terpaksa menjual dengan harga lebih tinggi kepada konsumen.
Baca Juga:
Pembangunan Pasar Senen Blok VI Mangkrak, Lahan Beralih Fungsi Jadi Hutan Rimba
Ia juga mengatakan penyalur minyak curah hanya bersedia menyalurkan minyak ke pengusaha-pengusaha tertentu, sehingga membuat minyak goreng curah semakin langka dan terjadi persaingan antara pedagang.
Padahal, kata Purba, banyak masyarakat yang beralih ke minyak goreng curah karena harga minyak kemasan melambung tinggi.
“Ini masyarakat sekarang sudah berburu minyak curah, tapi tiba-tiba minyak curah hilang dari peredaran. Padahal minyak curah saat ini yang disubsidi pemerintah. Kalau minyak kemasan harganya sudah tinggi,” kata Berto yang berjualan di pasar Dwikora Jalan TB Simatupang, Siantar Utara, Rabu (23/3/2022).
Ditemui di tempat yang sama, pemilik usaha dagang dengan merek Toko Huasan mengaku baru menerima minyak curah dari salah satu penyalur, namun tidak menyebut berapa jumlahnya.
Pada kesempatan itu warga mulai mendatangi tokonya untuk memesan minyak goreng curah.
Hanya saja, saat itu pemilik toko enggan menetapkan harga minyak goreng curah per 1 kilogramnya kepada pembeli, beralasan minyak goreng curah baru tiba.
“Ini minyaknya baru masuk hari ini. Kalau harganya belum tahu, ini mau nanya sama penyalurnya dulu,” ujar pria pemilik Toko Huasan.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Pematangsiantar Hendra TP Simamora mengakui adanya kelangkaan karena ketersediaan minyak curah tidak mencukupi.
Dalam hal ini pihaknya mengaku tak dapat banyak berbuat banyak dalam mengantisipasi kelangkaan minyak goreng curah di pasaran, khususnya di Kota Pematangsiantar.
Masih kata Hendra, Satgas Pangan yang dibentuk sejauh ini belum menemukan adanya kecurangan di pasaran.
“Kita nggak bisa berbuat banyak dalam hal ini, karena kondisi seperti ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Upaya yang bisa dilakukan pemerintah kota saat ini, ada pasar murah yang digelar bersama Bulog,” ucap Hendra. [jat]