dr Susanti berharap semua upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan penurunan Stunting di Kota Pematang Siantar dapat terwujud, sehingga prevalensi Stunting di Kota Pematang Siantar dapat diturunkan.
"Dengan target minimal 11,08 persen di tahun 2023. Hal tersebut juga dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas," pungkasnya.
Baca Juga:
Soal Usut Kasus Korups, Jaksa Agung Bantah Bersaing dengan KPK dan Polri
Sebelumnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Pematang Siantar Hasudungan Hutajulu dalam laporannya menyampaikan audit kasus Stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional secara berkesinambungan. Sehingga intervensi atau pencegahan dapat segera dilakukan agar kasus yang serupa tidak terulang lagi.
"Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, dengan peserta lebih dari 80 orang," sebut Hasudungan.
Hadir pada kegiatan ini selaku narasumber, dr SL Margaretha Gultom SpA, dr Robert Situmorang SpOG, psikolog Theresia Anggraini Sintauli SPsi MPsi, para camat dan Kepala Puskesmas, pengurus IBI, Persagi, dan Satgas Stunting.
Baca Juga:
Kasus Pengeroyokan, Oknum Anggota DPRD Tapsel Divonis 2 Tahun Penjara, Korban Kecewa
[Redaktur : Hadi Kurniawan]