Sementara itu Sekretaris KNPI Muhammad Asril menyindir Pertamina sebagai perusahaan yang memonopoli BBM di Indonesia.
"Merem saja Pertamina ini sudah bisa untung. Makanya Komisaris dan Direksinya tiap bulan dapat kompensasi dua sampai tiga miliar per bulan. Itu Ahok yang sekarang komisaris Pertamina kok diem-diem aja sekarang," kata Asril.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Kompensasi yang didapat pejabat Pertamina itu berbading 360 derajat dengan kondisi rakyat kecil terdampak kenaikan harga BBM.
"Coba sehari kita keliling Medan ini aja dulu nengok perjuangan rakyat kecil berdagang kecil-kecilan," ujar Asril.
Narasumber lainnya, Fuad Ginting menilai kenaikan harga BBM bukan solusi tepat untuk kondisi negara saat ini.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
"Baru mau pulih dari pandemi kok malah kebijakannya seperti ini. Jangan-jangan malah negara sedang berbisnis dengan rakyatnya," ujar Fuad.
Fuad mewanti-wanti kepada masyarakat khususnya mahasiswa agar memelototi kebijakan kenaikan harga BBM.
"Jangan jangan ada lobi-lobi kapital otomotif ke negara kita," kata Fuad.