METROSIANTAR, WahanaNews.co - Terkait ditemukan seorang mayat remaja atas nama Frans Stevenly (14), pelajar SMP, Rabu, 6 Agustus 2025 di Jalan Veteran, Kelurahaan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, dengan kepala terbungkus plastik dan kedua tangannya terikat kebelakang.
Sejumlah warga dan warganet merasa heran kalau itu dikatakan bunuh diri.
Baca Juga:
Misteri Baru di Balik Kematian Diplomat Kemlu Mulai Terkuak
Hal tersebut diungkapkan salah satu Reporter Markibong (Mari Kita Bongkar) J Sinaga, Sabtu (9/8/2025) mengungkapkan masyarakat awam tidak sekolah sekalipun sulit meng iyakan bahwa korban adalah bunuh diri.
“Coba lihat jelas beredar video, foto di youtube dan lain-lain, coba masing-masing analisis, bagaimana korban mengikat tangannya, dan memasukkan plastik ke kepalanya? kalau itu bunuh diri!! ada aja pernyataan oknum dan instansi ini!! tidak berkualitas! semua orang dapat menyimpulkan bahwa kedua tangannya ada seseorang mengikat, dan kepalanya ada orang menutupnya,” kata Sinaga.
Sebelumnya, Penemuan mayat tersebut di lakukan, setelah pihak keluarga bersama kepolisian, perangkat desa dan warga mendobrak rumah korban.
Baca Juga:
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru, Bambang Widjojanto Ungkap 3 Pesan Kriminal
Pintu rumah didobrak karena korban tidak menjawab panggilan telepon seluler selama satu hari pada 5 Agustus 2025 dan tidak juga membuka pintu rumah pada 6 Agustus 2025.
Disebut, korban tinggal di rumah tempat kejadian bersama ibu dan seorang kakak. Dan sejak 4 Agustus 2025, ibu dan kakaknya pergi ke Berastagi, Kabupaten Karo mengunjungi keluarga.
Keterangan keluarga, saat ibu dan kakaknya ke Berastagi, kondisi korban dalam keadaan sehat dan 4 Agustus 2025, masih sekolah. Diduga korban meninggal pada 5 Agustus 2025
Kepolisian Resort (Polres) Simalungun melakukan pendalaman kasus kematian seorang remaja di dalam kamar rumahnya di Jalan Veteran Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, Kamis (7/8), mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi RSU Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar.
Tim kepolisian juga meminta keterangan keluarga korban dan saksi-saksi, termasuk teman korban dan peralatan elektronik korban.
Semua langkah ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban dan motif peristiwa terjadi.
Korban ditemukan dalam keadaan telentang di tempat tidur, kedua kaki ke lantai, kepala korban tertutup plastik kresek warna putih dan terikat seutas tali.
[Redaktur : SHN]