Metrosiantarnews.id | Kasus pelecehan seksual di Kota Siantar bikin banyak pihak syok.
Pasalnya, pelaku dan korban masih sama-sama dibawah umur.
Baca Juga:
Diduga Dikeroyok Tahanan Lain, Tersangka Pelecehan Anak Meninggal di Sel Polisi
Menurut informasi, bocah SD Dan SMP cabuli balita tiga tahun di semak-semak dekat rumah korban dan pelaku.
Dari keterangan SM, ibu korban, dirinya telah melaporkan kasus ini ke Polres Siantar pada 11 Desember 2021.
SM berharap agar kasus ini menjadi atensi.
Baca Juga:
Guru SD di Sabu Raijua NTT Jadi Tersangka Dugaan Tindakan Asusila terhadap 24 Siswa
Sebagai ibu, SM merasa benar-benar hancur hatinya ketika tahu sang anak sudah dicabuli.
"Kami mohonlah bang, agar ada keadilan," kata SM menahan tangis, di kediamannya yang ada Kecamatan Siantar Sitalasari, Senin (13/12/2021).
SM mengatakan, putrinya yang masih balita dicabuli pada Rabu (8/12/2021) lalu.
Saat itu, ketiga pelaku yang merupakan bocah SD dan SMP membawa anaknya ke perladangan.
Dari pengakuan korban, dia dibawa ke perladangan dengan cara ditutup matanya.
Setelah tiba di perladangan, para pelaku melakukan pelecehan dengan menusukkan benda tumpul ke area sensitif korban.
Kasus ini terungkap saat korban merasa kesakitan.
SM kemudian membujuk anaknya untuk cerita.
Begitu mendengar pengakuan putrinya, SM bak disambar petir.
Hatinya hancur. Dia merasa marah, karena putri kandungnya diperlakukan tidak senonoh oleh ketiga bocah tersebut.
Dari hasil pemeriksaan di rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi, alat vital korban sudah robek.
"Sudah koyak," ujar SM.
Saat ini, SM hanya berharap kasusnya bisa diproses.
Sementara itu, Dinas Sosoal Kota Siantar akan mendampingi korbannya [jat]