METROSIANTAR, WahanaNews.co - Bermaksud menolong Pangulu Banjar Hulu, seorang Staf Pidsus Kejari Simalungun, Reynanda Primta Ginting serta seorang pria warga sipil hanyut terbawa arus sungai silau asahan di seputaran kafe KPPS (Kafe Pinggir Sungai) Jalan H.M Yamin, Kisaran Naga, Kecamatan kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Rabu 2 Juli 2025 antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 19.17 WIB.
Informasi diperoleh, tim Kejaksaan Negeri Simalungun bermaksud membawa Pangulu Banjar Hulu, Kardianto, dan seorang Bendahara Nagori bernama Bambang Surya Siregar untuk dibawa ke kantor Kejaksaan Negeri Simalungun untuk dimintai keterangannya sebagai saksi saksi.
Baca Juga:
Pantau Kedisplinan ASN, Pemkab Nias Barat Terapkan Aplikasi E-Presensi
Namun pangulu mencoba melarikan diri dengan melompat ke sungai di sekitar Kafe KPPS. Namun ternyata Pangulu Kardianto tidak pandai berenang hingga dia terengah-engah.
Melihat hal itu seorang pria bernama Fahri yang merupakan adik dari owner kafe KPPS melompat untuk menyelamatkan saksi pangulu.
Setelah menyelamatkan Pangulu, Fahri kehabisan nafas, hingga kemudian Reynanda Primta Ginting sontak melompat ke sungai untuk menolongnya.
Baca Juga:
Usulan Usia Pensiun 70 Tahun: Kemacetan Karier dan Demotivasi ASN Muda
Namun sayangnya, keduanya kelelahan hingga terseret arus sungai dan hingga kini belum ditemukan.
Melihat hal itu, tim Intelijen Kejari Simalungun segera berkoodinasi dengan tim Intelijen Kejari Asahan untuk memanggil Tim SAR kabupaten Asahan untuk melakukan pencarian kedua korban.
Diketahui sebelumnya, Kejaksaan Simalungun sudah melakukan pemanggilan hingga 3 kali kepada Kardianto untuk dimintai keterangannya sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi Dana Desa (DD) Nagori Banjar Hulu 2024 senilai Rp 400 juta. Namun ketiga panggilan tersebut tidak diindahkan oleh Kardianto.