Metrosiantarnews.id | Seorang siswa berinisial R (9) di Deli Serdang, Sumatera Utara yang meninggal usai divaksin disebut mempunyai penyakit tetanus. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta warga yang akan divaksinasi jujur menyampaikan kondisi kesehatan ke tim vaksinasi.
"Kalau tetanus kan ada gejala sakitnya, demam dan sebagainya dan harus jujur juga mengatakan kondisinya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga:
Capai 2 Meter, Sagil Muhammad Rizki Jadi Siswa SD Tertinggi di Dunia
Nadia menuturkan form screening tidak mencatat semua gejala penyakit jika bukan disampaikan oleh yang bersangkutan langsung.
Nadia mengatakan pada prinsipnya vaksin hanya disuntikkan pada orang dalam kondisi sehat.
"Karena form screening kan tidak semua kondisi, warga yang harus jujur. Kan nanti bisa diantisipasi apakah vaksinasi perlu ditunda atau tidak karena prinsip vaksinasi diberikan pada orang yang sehat," tuturnya.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kecam Aksi Pencabulan Guru Agama terhadap 24 Siswa SD di Bengkulu Utara
Lebih lanjut Nadia menyarankan masyarakat untuk menunda vaksinasi jika merasa kurang enak badan. Nantinya vaksinasi dilakukan bila kondisi badan sudah sehat.
"Kalau kurang sehat tunda sampai sehat, atau kalau ada sakit bisa diobati dulu," imbuhnya
Diberitakan sebelumnya, R (9), meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi. Siswa SD itu meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit.