Metrosiantarnews.id | Memasuki hari ketiga Hari Raya Idulfitri 1443 H atau tahun 2022, Rabu (4/5/22) transaksi jual beli di pasar tradisional di Kota Pematangsiantar masih tampak sepi. Sejumlah kios juga masih tutup.
Aktivitas bongkar muat ikan-ikan segar dari luar daerah juga belum terlihat. Akibatnya, ikan laut di pasar tradisional kosong dan harganya melambung.
Baca Juga:
118 Napi di Sumut Langsung Bebas Usai Mendapat Remisi Hari Raya Idulfitri 1443 H
Hal ini membuat sejumlah konsumen beralih ke ikan air tawar, seperti nila, lele, dan ikan emas.
Amatan di pasar tradisional Dwikora Pematangsiantar, harga ikan air tawar tersebut terus merangkak naik hingga tembus Rp 38 ribu per kilogram. Kenaikan ikan tawar itu karena paling diminati dan dicari warga Siantar.
“Sulit cari ikan laut, beli ikan ini (nila) ajalah. Dari pada nanti tak ada lauk di rumah, mau makan apa jadinya, masa telur lagi,” ungkap Roidah (43) sambil memilih ikan nila yang akan dibelinya.
Baca Juga:
Dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 118 Napi di Sumut Hirup Udara Bebas
Tak jauh beda dengan, Mama Rani. Wanita yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kabupaten Simalungun ini mengaku heran mahalnya harga ikan air tawar yang naik hampir 100 persen.
Padahal, sebelum Lebaran, ia masih membeli ikan nila di harga Rp 25.000 per kg. Ia pun beralih ke ikan tawar yang lainnya.
“Kaget waktu dibilang harganya Rp 38.000 per Kg. Padahal sebelumnya, masih di harga Rp 25.000 per Kg. Saya coba beli ikan lele, ternyata naik juga. Harga ikan lele Rp 28.000 per Kg. Padahal, sebelumnya masih di kisaran Rp 19.000 per Kg,” ucapnya.