"Kita mulai dari kita sendiri dan kita harus menyadari bahwa saat ini terjadinya degradasi terhadap gerakan mahasiswa disiantar, untuk itu kita mulai kembali gerakan demi ketercapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang dikatakan sila ke-5 Pancasila." kata Kimi dalam dialognya.
Musikalisasi puisi pun dilontarkan beberapa mahasiswa sembari berdialog yakni Rena, Yesmaita, dan Kiki.
Baca Juga:
Dandim 0203/Langkat, Hadiri Tradisi Lepas Sambut Danrem 022/Pantai Timur
Disamping itu, Yuda disambung oleh Gadri dalam dialognya menyampaikan agar mendampingi permasalahan HGU Desa Gurila yang tak kunjung selesai.
"Permasalahan HGU di desa Gurila yang tak kunjung selesai sampai saat ini, mari kita terjun untuk mendampingi bahkan mengadvokasi masyarakat disana," ujarnya.
" Jangan pernah takut kepada dosen bahkan rektorat, kalian menjadi mahasiswa adalah orang-orang hebat yang dapat menyuarakan aspirasi masyarakat di pemerintah. Berkuliah itu bukan soal belajar, tapi bagaimana pengabdian terhadap masyarakat, saya selaku Ojek Online sangat berharap kepada kalian teman-teman untuk selalu bersuara terhadap pemerintah." dialog dari Suratno selaku Ojek Online sembari berkuliah.
Baca Juga:
Pemkab Simalungun Teken MoU dengan PT PLN Persero UP3 Pematangsiantar
Disambung dialog Duhan, Kungo, Jira dan Garlap juga menyampaikan terkait Isu kehuatan, pendidikan yang merajalela di Siantar, permasalahan GOR yang tak kunjung jelas mau dibangun untuk apa, serta terminal Tanjung Pinggir yang menghabisin anggaran 30 Miliar namun sampai saat ini sangat dipertanyakan keaktifan terminal tersebut.
Diakhir, Seorang Mahasiswa berasal dari Fakultas Hukum Universitas Simalungun mengatakan Mari RTL kan kelanjutan dari kegiatan ini, jangan disia-sia kan kegiatan Malam Refleksi Mahasiswa ini.
"Kita mulai harus terjun ke masyarakat, Bahkan kalau bisa kita Konsolidasi Akbar untuk memanggil seluruh teman-teman Mahasiswa Siantar untuk keberlanjutan kegiatan ini, Hidup Mahasiswa," ucap Samuel Simanullang sekaligus menutup kegiatan. [Hk]