Metrosintarnews.id | Kasus pemerkosaan sadis yang menimpa seorang bocah berusia 12 tahun di Kota Medan, Sumatera Utara hingga menyebabkan korban mengidap HIV/AIDS.
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait mengatakan, untuk mengawal proses hukum atas kasus kekerasan seksual ini, Komnas PA segera membentuk Tim Litigasi dan Advokasi, dengan melibatkan Komnas PA Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
“Tidak ada toleransi terhadap kasus kekerasan seksual biadab ini. Polrestabes Medan harus bertindak cepat dan segera menangkap pelakunya,” tegas Arist Merdeka Sirait, Sabtu (17/9/2022).
Komnas PA berharap Polrestabes Medan tidak ragu untuk menerapkan UU No. 17/2016 tentang penetapan Perpu No. 1/2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
“Selain memberikan pembelaan dan pendampingan hukum untuk korban. Tim Litigasi dan Advokasi yang dibentuk, juga akan memberikan layanan psikologis kepada korban,” papar Arist.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Sambung Arist, para pelaku pemerkosaan ini dapat diancam 20 tahun penjara, dan dapat ditambahkan satu per tiga dari pidana pokok menjadi hukuman seumur hidup, karena dilakukan oleh orang terdekat korban.
“Komnas PA segera berkordinasi dengan Kapolda Sumatera Utara,” urainya.
Terungkapnya kasus pemerkosaan terhadap bocah 12 tahun ini, berawal dari kecurigaan adik nenek korban terhadap kondisi kesehatan korban. Atas dasar itu, kemudian adik nenek menyelidikinya dengan bertanya kepada korban.