MetroSiantarnews.id - Pria berinisial M adalah suami sah dari almarhum AS (26), warga Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Sumut, yang menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Medan Tepatnya di Simpang Rambung merah Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Minggu (26/11/2023), malam lalu, sekira pukul 23.00 Wib, merasah kecewa lantaran polisi mengabulkan perdamaian sebelum pria yang membonceng istri dan putri nya ditangkap
"Saya kemarin berada di Tiga Binanga Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) dan saat itu saya berada diatas gunung, makanya HP saya non aktifkan, setelah paginya turun gunung saya aktifkan HP," ujar Mariadi kepada Wahana News.co, saat ditemui di Rambung Merah, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga:
Malang Nasib Istri Korban KDRT di Tangerang, Disundut hingga Ditusuk lalu Diusir
Setelah mengaktifkan HP dirinya terkejut karena melihat postingan di medsos menunjukkan istrinya telah meninggal.
"Saat Hp saya aktifkan, Aku terkejut melihat postingan di media sosial dan melihat panggilan tak terjawab dari nomor keluarga dan grup keluarga yang meminta saya untuk pulang untuk bisa menemui istri saya dan sesampainya disana, istri saya sudah dikubur, saat itu hari Senin saya sampai di Siantar sekitar jam 12 lewat," ungkap M dengan wajah masih tampak kelihatan bingung bercampur sedih.
"Dan setelah itu saya istirahat sejenak melihat anak saya. Tiba tiba ada panggilan sesama keluarga jam 3 dibawa ke kantor polisi bersama yang menabrak. Saat itu saya disuruh menandatangani dan disuruh membaca bahwasanya untuk proses jasa Raharja biar cepat keluarnya. Setelah itu Kami pulang, di cegat polisi lagi dan disuruh ke kantor jasa Raharja untuk apa aja yang diperlukan," imbuh Mariadi yang tak dapat membendung air matanya sambil memeluk putrinya, yang merupakan korban dari kecelakaan itu," ucapnya lagi.
Baca Juga:
Suami di Nias Barat Tega Aniaya Istri Gegara Porsi Lauk Kurang saat Makan, Kini Ditahan Polisi
Terkait kronologi kecelakaan yang menyebabkan istrinya kehilangan nyawa. Suami korban menyampaikan bahwa tabrakan tersebut setelah sepeda motor dan mobil tersebut dalam keadaan melaju kencang.
" Ada sedikit diceritakan polisi, katanya yang bawak kereta ini kencang dan yang membawa mobil kencang juga. Dan terbenturlah, lalu saya jawab iya iya aja kepada polisi saat menceritakan kronologi kecelakaan itu," ujarnya sambil menunjukkan raut wajah berduka.
"Ketika di kantor polisi saya dipertemukan dengan penabrak istri saya tetapi saya tidak dipertemukan dengan laki - laki yang bonceng istri saya," sambungnya lagi.