Misalnya tadarus menggunakan Alquran braille yang digelar setiap Senin dan Kamis untuk remaja dan dewasa, serta Minggu khusus anak-anak.
Selain itu, sebutnya, juga dilaksanakan tausyiah, pelatihan komputer berbicara, kuliner serta seminar sehingga anggota Pertuni bisa berkarya dan lebih bermartabat.
Baca Juga:
Pra-Paskah HKBP Medan: Kejutan yang Tak Terduga dari Maruli Siahaan!
“Anggota Pertuni Sumut berkisar 800 orang, khusus Kota Medan 300-an. Seluruh anggota diminta serius mengikuti kegiatan-kegiatan yang digelar Pertuni agar kita memiliki martabat lebih baik,” tutupnya. [jat]