MetroSiantarNews.id, Langkat - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang ideologi dan kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Rolan, warga Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Langkat yang menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh timses partai lain.
Diketahui, Minggu (18/2/2024) terjadi pengrusakan enam rumah warga, oleh segerombolan orang yang mengakibatkan satu orang terluka dan dua unit sepeda motor terbakar.
Baca Juga:
Walau Diguyur Hujan, Ribuan Masyarakat Antusias Hadiri Kampanye Eddy-Depri di Sumbul
Akibat dari kejadian tersebut, Rolan yang berprofesi sebagai guru di SDN 057765 Aman Damai, mengalami luka serius di kepala dan dilarikan ke RSU Putri Bidadari Langkat.
Djarot meminta aparat kepolisian mengejar aktor intelektual di balik kejadian tersebut. "Ini kejahatan yang sangat serius dan perilaku membabi buta cenderung anarki. Mereka (korban) yang dianggap tidak sejalan, berbeda pilihan diintimidasi dan dianiaya. Saya mendesak agar polisi mengejar aktor intelektualnya," katanya pada Selasa (20/2/24).
Djarot yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI ini, menyampaikan, PDI Perjuangan ikut berduka dan menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut. "Bapak Rolan (korban) ini tidak tahu apa-apa. Ia hanya mau melindungi keluarganya. PDI Perjuangan dalam hal ini akan terus mengawal para korban dan warga yang diintimidasi," tambahnya.
Baca Juga:
PDIP Pecat Satu Kader yang Baru Dilantik Menjadi Anggota DPRD Sumut
Djarot menuturkan, pihaknya menyayangkan, akibat kejadian tersebut aktivitas warga terhenti, seperti proses belajar mengajar di sekolah. "Para korban enggan pulang, karena takut kondisi belum kondusif. PDI Perjuangan akan turut membantu hingga situasi aman dan terkendali," imbuhnya.
Djarot mendesak, kepolisian untuk mengusut tuntas aktor intelektual di belakang kejadian itu. Menurutnya, peristiwa tersebut diduga karena persaingan antar caleg kabupaten. "Inilah akibat pemilu yang brutal, di mana korban dan istrinya berprofesi sebagai guru. Kasihan anak-anak kita di sana tidak bersekolah karena kejadian ini," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, pihaknya akan bergotong-royong membantu biaya pengobatan korban agar segera bisa dioperasi akibat pendarahan otak. "Kita akan membantu pembiayaan medis korban secara bergotong-royong, termasuk juga merenovasi rumah-rumah yang hancur di sana," imbuhnya.