METROSIANTAR.WAHANANEWS.CO - Aksi tawuran remaja nyaris kembali terjadi di Kota Pematangsiantar. Pada Senin (7/4/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, aparat kepolisian mengamankan tujuh remaja di kawasan Tugu Dayok Mirah, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, karena diduga hendak melakukan aksi tawuran.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur TM Sitinjak melalui Kasat Binmas Iptu Maxi J Manurung menyampaikan bahwa ketujuh remaja tersebut langsung dibawa ke Polres untuk menjalani pembinaan oleh personel Sat Binmas yang dipimpin Kanit Bhabinkamtibmas Ipda Maraden Pardede.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Pematangsiantar Herlina Sampaikan Kabar Gembira untuk ASN Jelang Lebaran
"Para remaja diberikan arahan dan bimbingan serta diminta menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan serupa, disaksikan orang tua masing-masing," ujar Maxi. Setelah proses pembinaan, ketujuh remaja dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sebelumnya, tepat saat malam takbiran Idulfitri 1446 H, Senin (31/3) pukul 02.00 WIB, aksi tawuran remaja juga dibubarkan oleh personel Polsek Siantar Utara di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara.
Kapolsek Siantar Utara AKP Jahrona Sinaga mengungkapkan, pihaknya menerima laporan warga terkait sekelompok remaja yang berkumpul hingga larut malam di kawasan rel kereta api. Saat petugas mendatangi lokasi, ditemukan seorang remaja mengalami luka di kepala akibat bentrokan antargeng.
Baca Juga:
Wali Kota Pematangsiantar Terima 200 Sertifikat Tanah Aset Pemerintah
Korban diketahui bernama Alpinan (18), warga Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan. Ia mengaku ikut rombongan pemotor yang diduga geng motor "Gladiator Area Est19" dan diserang oleh kelompok lain di lokasi kejadian.
Dari lokasi, polisi mengamankan barang bukti berupa selembar kain merah bertuliskan “Gladiator Area” dan sebuah double stick. Meski mengalami luka, Alpinan tidak membuat laporan resmi ke polisi dan telah diserahkan ke pihak keluarga.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak remaja, guna mencegah potensi bentrokan yang bisa membahayakan keselamatan.
[Redaktur: Amanda Zubehor]