Metrosiantarnews.id | Komunitas Agama Cinta menggelar diskusi virtual dengan tema Tolak Aksi PA 212, Stop Politisasi Agama, Sabtu (19/11/2022).
Diskusi virtual ini diawali Pengantar Diskusi oleh Gus Sholeh Mz, Koordinator Komunitas Lintas Iman Agama Cinta. Dengan menghadirkan lima narasumber yaitu tokoh ulama Habib Zen Assegaf atau nama tenarnya Habib Kribo; Juliaman Saragih, Pendiri NCBI (Nation and Character Building Institute). Ken Setiawan, Pendiri NII Crisis Center, Ex Radikalis NII. Lamsiang Sitompul, SH, MH, Ketua Umum HBB (Horas Bangso Batak) dan Fredi Moses Ulemlem, SH, MH (Tokoh Pemuda Maluku). Puisi dan Doa disampaikan oleh Habib Ja'far Shadiq, Sufi Musafir. Dan dimoderatori oleh saudara James Windsor.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
Dalam diskusi virtual tersebut pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan gerakan 212 bukan merupakan gerakan keagamaan tetapi merupakan murni gerakan politik. Gerakan 212 ini pernah berhasil untuk meraih kekuasaan di pilkada DKI.
“Gerakan 212 ini bukan gerakan keagamaan, tapi gerakan politik dibungkus dengan manipulasi agama. Istilah kerennya adalah politisasi agama dan di Pilkada DKI Jakarta kelompok ini telah berhasil menggunakan agama sebagai kedok untuk meraih kekuasaan,” kata Ken Setiawan.
Dia menjelaskan, aksi 212 dengan filosofinya angka 2 sebagai surat kedua dalam Al-Qur'an bernama Al-Baqarah sedangkan angka 12 dengan ayat ke-12
Baca Juga:
Dukungan Tokoh Lintas Agama Pada FKUB Sulteng Upaya Peningkatan Kerukunan Antara Umat Beragama
“Kita mencoba dari tafsir modern angka tersebut dengan membuka lembaran tafsir Al-Qur'an apa gerangan yang terjadi sehingga diidentikkan dengan aksi 212. Surat Al-Baqarah (2) ayat 12 yang berbunyi, ‘Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar (QS.2: 11-12),” ungkapnya.
“Persis seperti ini jawaban kelompok 212 ketika ditanya, bahwa mereka akan mengadakan perbaikan dengan merevolusi akhlak dan dijawab dalam surat 212 bahwa sesungguhnya mereka itulah orang orang yang membuat kerusakan, tapi mereka tidak sadar,” sebutnya.
Lucunya, heran Ken, gerakan seperti wong sableng 212 tersebut diminati karena minimnya literasi masyarakat sehingga termakan berita hoax yang belum jelas sumbernya.