Metrosiantarnews.id | ketersediaan minyak goreng di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara mulai berkurang. Akibatnya, minyak goreng di ritel modern dan pasar tradisional sering mengalami kelangkaan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepada Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar, Elpina Turnip mengatakan, hal itu dikarenakan perusahaan minyak goreng menyalurkan pasokan dalam jumlah sedikit.
Baca Juga:
RSUI-Sania Royale Rice Band, Seminar Atasi Stroke dengan Gamma Oryzanol: Metode Memasak Minyak Goreng Sehat
"Hasil survei kami di lapangan stok minyak goreng dari perusahaan yang sedikit. Seperti kemarin di Suzuya (Ritel modern) stok mereka sepersepuluh stok minyak mereka yang datang," kata Elpina dihubungi Wartawan, Selasa (15/2/2022).
Sejauh ini, pihaknya masih mencari solusi mencegah kelangkaan minyak, dengan meninjau pasar tradisional dan ritel modern dengan pasokan minyak goreng dalam jumlah besar dari perusahaan.
"Kadang ada (minyak goreng), kadang tidak. Kayak hari ini, langka di beberapa ritel modern. Kami masih di lapangan memantau. Hasilnya ini kita laporkan ke Provinsi dan Kemendag bagaimana solusinya," imbuhnya.
Baca Juga:
P3PI Dorong Peningkatan Standar Higienis di Pabrik Kelapa Sawit menuju Kelayakan Food Grade
Masih kata Elpina, selain di ritel modern, minyak goreng di pasar pasar tradisional maupun di warung warung harganya masih tinggi.
"Di pasar tradisional harga minyak goreng masih tinggi. Alasan mereka (pedagang) karena modal. Dalam (aturan) Kemendag itu masih diberi waktu satu bulan, setelah itu baru bisa kita tindak," ucapnya.
Elpina mengatakan, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar berupaya mempercepat penyaluran minyak goreng dengan berkoordinasi PT INL (Industri Nabati Lestari) di KEK Sei Mangkei beberapa waktu lalu.
Adapun rencananya perusahaan tersebut akan menyalurkan minyak goreng kemasan sebanyak 20.000 untuk Kota Pematangsiantar.
Namun, kata Elpina, kerjasama tersebut sampai saat ini belum terealisasi.
"Itulah kendala kami sekarang. Belum ada jawaban dari perusahaan itu sampai sekarang. Kami masih menunggu dan menunggu," ungkapnya.
"Jadi kami masih mencari stok minyak ini. Kalau stok yang lebih besar belum dapat untuk suplai ke Kota Pematangsiantar," katanya menambahkan.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemko Pematangsiantar, Hendra Simamora mengatakan, kondisi kelangkaan minyak goreng hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
Menurutnya, kelangkaan minyak goreng di Kota Pematangsiantar masih dapat terkendali.
"Kalau langka di bilang nggak juga. Misal di ritel modern barangnya ada per dua hari," katanya ditemui di ruang kerjanya.
Ia menuturkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya kasus penimbunan minyak goreng baik kemasan maupun minyak curah di Kota Pematangsiantar. [jat]